Senin, 14 Maret 2016

Lirik Lagu The Jak Mania - Ayo The Jak Mania


LIRIK LAGU THE JAK MANIA




Lirik The Jak Mania ~ Ayo The Jak Mania


AYO THE JAK MANIA…
MARILAH BERGEMBIRA..
KITA DUKUNG PERSIJA ..
SKRANG DAN SLAMA’Y…
LALALA…
LALALA…
WOOO…
WOOO…
WOOO…
AYO THE JAK …
KITA BERGEMBIRA…
AYO THE JAK …
TUNJUKKAN AKSIMU…
KITA DUKUNG PERSIJA JAKARTA…
SKRANG DAN SELAMA’Y…
AYO THE JAK …
KITA BERAKTRAKSI…
LALALA…
LALALA…
WOOO…
WOOO…
WOOO…
LALALA…
LALALA…
WOOO…
WOOO…
WOOO…
AYO MACAN KEMAYORAN…
PANTANG MUNDUR…
PANTANG MUNDUR…
AYO MACAN KEMAYORAN…
PANTANG MUNDUR…
PANTANG MUNDUR…
LALALA…
LALALA…
LALALA…
WOOO…
WOOO…
WOOO…
LALALA…
LALALA…
LALALA…
WOOO…
WOOO…
WOOO…
AYO THE JAK ….
KITA BERGEMBIRA…
AYO THE JAK …
TUNJUKAN AKSIMU…
KITA DUKUNG PERSIJA JAKARTA…
SEKRANG DAN SELAMA’Y…
AYO THE JAK …
KITA BERAKTRAKSI…

Persija Kantongi Modal Bagus Jelang Piala Bhayangkara dan ISC 2016

Persija Kantongi Modal Bagus Jelang Piala Bhayangkara dan ISC 2016

Persija Kantongi Modal Bagus Jelang Piala Bhayangkara dan ISC 2016
Persija Jakarta terus melakukan persiapan jelang hadapi Piala Bhayangkara dan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016/ persija.co.id
A+ A-
JAKARTA - Persija Jakarta sudah mengakhiri pemusatan latihan di Yogyakarta. Tim Macan Kemayoran kini sedang bergegas untuk berangkat ke pulau Bali demi mengikuti babak penyisihan di Piala Bhayangkara 2016.

Pada ajang tersebut, Persija satu grup dengan Bali United, Arema Cronus, PS Polri dan Persipura Jayapura. Tim asuhan Paulo Camargo cukup yakin bisa mengatasi lawan-lawannya sebab hasil latihan di Yogyakarta menunjukkan grafik yang bagus.

"Selama di Yogyakarta, saya punya beberapa opsi formasi. Kami punya bekal bagus untuk komposisi tim," ucap Camargo.

"Kami gagal uji coba dengan PSS Sleman tak masalah, karena saya juga sudah punya bayangan untuk tim. Sebenarnya pemain sudah bagus. Namun saya akan gunakan formasi 4-3-3 atau 4-4-2. Saat ini striker hanya punya dua, jadi saya butuh satu yang baru, satu pada posisi bek, dan satu di gelandang," ujarnya lebih lanjut.

Sebagai langkah terakhir, Camargo akan menyeleksi pemain-pemain yang bakal dibawa ke Piala Bhayangkara. Jika bermain bagus, bukan tak mungkin mereka juga dipersiapkan untuk hadapi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Kabarnya, pengumuman seleksi tersebut akan disiarkan Rabu (13/3/2016).

"Mungkin Rabu saya akan tentukan. Tapi duo Brasil (Patrick Da silva dan Leonardo Semiao) bermain bagus. Nanti saya akan diskusikan dengan manajer terlebih dahulu," ungkapnya.

Jual Jersey Persija Home Full Sponsor 2015 2016

Jual Jersey Persija Home Full Sponsor 2015 2016 , jersey grade ori klub persija jakarta dengan sponsore NET televisi masa kini. Lengkap dengan patch QNB di lengan. Untuk pemesanan silahkan SMS/WA ke 08996671054.
Jersey Persija Away Full Sponsor 2015 2016
Berikut spesifikasi :
  • S    = Lebar 52 cm, Panjang 72 cm
  • M   = Lebar 54 cm, Panjang 72 cm
  • L    = Lebar 56 cm, Panjang 78 cm
  • XL = Lebar 58 cm, Panjang 81 cm
FORMAT PESANAN
Nama Penerima :
Alamat Lengkap :
Nomor HP :
Jersey Pesanan :
Ukuran Jersey  :
Kirim ke SMS atau Whatsapp 08996671054 , Atau PIN BBM 591ABB8C
Contoh :
Nama Penerima : Ahmad Cahyanto
Alamat Lengkap : Jalan Pahlawan No 3 Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, kode POS 54311
Nomor HP : 087876543210
Jersey Pesanan : Jersey Persija Home Full Sponsor
Ukuran Jersey  : M
Lalu kirimkan format pesanan ke SMS atau Whatsapp 08996671054 , Atau PIN BBM 591ABB8C
Tunggu balasan dari kami, kami akan membalas total biaya pesanan dan juga ongkos kirim.
*Harga Belum Termasuk Ongkos Kirim.
*Untuk Cek Ongkir sertakan Nama kota dan Kecamatan.
*Tidak Melayani Permintaan Gambar/Foto, Semua Detail Produk Sudah ada di Web.
*Desain sama dengan yang Aslinya, Stok bisa berubah-ubah tanpa pemberitahuan.
*Ukuran Tidak fix 100% Ada Toleransi Ukuran di setiap Jersey, di atas hanya garis besar ukuran.

awal mula perseteruan THE JAK vs VIKING

THE JAK MANIA KONTRA VIKING


Perseteruan antar suporter Persija dan
Persib sudah berlangsung lama, tepatnya sejak
tahun 2000 yaitu bertepatan dengan Liga Indonesia
6 berlangsung. Di putaran 1 sekitar 6 buah bis
suporter Persib datang ke Lebak Bulus dan masuk ke
Tribun Timur. Mereka terdiri dari banyak unit
suporter seperti Balad Persib, Jurig, Stone Lovers,
ABCD, Viking dll. Saat itu yang terbesar masih Balad
Persib. Meski sempat nyaris terjadi gesekan dengan
the Jakmania, tapi alhamdulilah tidak terjadi
bentrokan yang lebih luas. Justru suporter Persib
bergerak ke arah the Jakmania tuk berjabat tangan.
Gw inget banget yel mereka waktu itu : “ABCD …
Anak Bandung Cinta Damai”. Selesai pertandingan
suporter Persib juga didampingi the Jakmania
menuju bus mereka. The Jakmania mengikuti
dengan menyanyikan lagu Halo Halo Bandung.
Penerimaan the Jakmania membuat Viking berniat
tuk mengundang datang ke Bandung saat putaran
2. Dialog berlangsung lancar karena seorang
Pengurus the Jakmania yang bernama Erwan rajin
ke Bandung tuk bikin kaos. Hubungan Erwan
dengan Ayi Beutik juga konon akrab banget sampe2
Erwan pernah cerita kalo dia suka sama adiknya Ayi
Beutik. Melalui Erwan jugalah Viking menyatakan
keinginannya tuk mengundang dan menyambut the
Jakmania di Bandung meski mereka sendiri masih
khawatir dengan sikap bobotoh yang lain.
The Jakmania saat itu belum sebesar sekarang. Yang
nonton di Lebak Bulus aja cuma di sisi Selatan tribun
Timur. Jadi bersebelahan dengan Viking. Nah ajakan
Viking itu langsung kita bahas, dan kita memang
sudah punya niat tuk melakoni partai tandang.
Dibentuklah kemudian perencanaan, salah satunya
dengan mengutus Sekum dan Bendahara Umum
the Jakmania saat itu yaitu Sdr Faisal dan Sdr
Danang. Mereka ditugaskan tuk melobi Panpel
Persib dari mulai masalah tiket hingga tribun the
Jakmania. Kebetulan Danang lagi kuliah di Bandung
sehingga tempat kosnya jadi tempat kumpulnya the
Jakers disana. Selain mereka berdua memang
adalagi yang menawarkan diri tuk bantu seperti Sdr
Budi Rawa Belong.
Jujur gw katakan kita memang belum pengalaman
mengkoordinasikan anggota tuk nonton tandang.
Tapi yang menjadi masalah justru bukan di
koordinator tapi di anggota. Banyak anggota yang
bandel daftar pada hari H nya. Jumlah yang tadinya
cuma 400 orang berkembang menjadi 1000 orang
lebih! Bayangin gimana repotnya kita nyari bis tuk
ngangkut segitu banyak orang. Akibatnya kita
berangkat baru jam 12 siang! Itu juga terpecah
menjadi 3 rombongan. Satu bis berangkat lebih
dulu karena akan ganti ban. Disusul 4 bus
kemudian. Dan terakhir termasuk gw berangkat
dengan 4 bus tambahan.
Keberangkatan kita sendiri juga masih diliputi
keraguan apakah dapat tiket atau tidak. Tim Advance
yang diutus mendapatkan kesulitan mencari tiket. 4
hari sebelum pertandingan terjadi kerusuhan di
stadion Siliwangi akibat distribusi tiket yang kurang
lancar. Ada seorang Vikers yang menganjurkan the
Jak tuk hadir di acara khusus pertemuan tim dengan
suporternya. Faisal, Danang dan Budi ambil
keputusan tuk hadir di acara itu. Disana mereka
sempat bertemu Walikota Bandung, Kapolres, Ketua
Panpel dan Ketua Keamanan. Mereka semua
menjamin bahwa the Jakmania akan bisa masuk
dan tiket akan disiapkan khusus. Paling tidak itulah
info yang gw dapet dari tim Advance.
1 bis pertama tiba di Stadion Siliwangi. Viking siap
menyambut dan mempersilahkan masuk ke stadion,
padahal tiket belum di tangan. Sayang hal yang
dikhawatirkan Viking terbukti. Perlahan tapi makin
lama makin banyak datanglah bobotoh nyamperin
the Jak dengan sikap yang tidak simpatik. Melihat
gelagat buruk ini Viking minta the Jak tuk keluar dulu
ke stadion sambil menunggu rombongan berikut.
Sembari menunggu, beberapa rekan ada yang
melaksanakan sholat ashar dulu. Ketika selesai
sholat, mulailah terjadi hal2 yang tidak diinginkan.
Rekan2 kita mendapatkan pukulan disana sini
dengan menggunakan kayu. Salah satunya (gw lupa
namanya) tersungkur berlumuran darah yang keluar
dari kepalanya. Melihat situasi ini the Jakmania
kembali diungsikan menjauh dari stadion.
Rombongan besar 8 buah bis akhirnya tiba juga.
Tapi karena terlambat, stadion Siliwangi sudah
penuh sesak. Lagipula kita tetap tidak berhasil
mendapatkan tiket. Panpel memang kelihatan salah
tingkah dan berusaha mengumpulkan dari calo2
yang masih beredar di sekitar stadion, namun
jumlahnya juga tidak memadai hanya 300 lembar.
Sementara bobotoh yang masih berada di luar juga
mulai melakukan serangan terhadap the Jakmania.
Gw sempet coba menenangkan dan cekcok dengan
seorang bobotoh yang ngambil dengan paksa
kacamata anggota kita. Bobotoh itu bilang kalo dia
kesal sama anak Jakarta karena mereka juga
diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika
menyaksikan pertandingan Persijatim vs Persib di
Lebak Bulus. Mereka tidak mau tau kalo Persijatim tu
beda dengan Persija. Seingat gw kejadian ini sempat
direkam foto oleh wartawan dari Tabloid GO dan
terpampang jelas esoknya di media tersebut. Dan
kalo ga salah yang nyerang kita tu pake kaos Stone
Lovers dan Persib. Mungkin ada juga yang laen
karena gw dah lupa dan kurang jelas.
Gw lalu ngambil inisiatif tuk nyari rombongan
pertama yang dateng duluan dan mengajak mereka
tuk gabung ke rombongan besar. Disana gw minta
maaf ke semua anggota karena gagal membawa
rombongan sampai masuk ke stadion. Di situ dari
Panpel juga sempat minta maaf. Namun kondisi ini
tidak bisa diterima oleh seluruh rombongan, bahkan
mereka juga tidak mau berjabat tangan dengan 3
orang Viking yang masih setia mengawal meski
pertandingan sudah berlangsung.
Ketika rombongan hendak pulang, tiba2 kita
diserang lagi oleh bobotoh yang masih nunggu di
luar stadion. Kondisi ini jelas tidak bisa diterima.
Sudah ga bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya
kita balas perlakuan mereka. Jumlah bobotoh di luar
stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan
yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat
terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi
datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai
beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok
beberapa kali ketika rombongan berpapasan
dengan bobotoh yang pulang karena tidak kebagian
tiket.
Beberapa waktu kemudian ketika Tim Nasional akan
bertanding di Senayan, Viking Jakarta berniat datang.
Gw melihat gelagat kurang baik jadi gw minta
mereka tuk selalu jalan berdampingan dengan gw.
Ketika pertandingan selesai, ada sedikit cekcok
antara beberapa orang the Jakmania dengan
pendukung PSIS Panser Biru Jakarta. Gw kemudian
meminta Sdr Aceng tuk ngawal Panser Biru hingga
mereka pulang. Ketika gw hendak kembali ke
rombongan Viking, ternyata mereka sudah diserang
oleh sekelompok the Jakmania. Buru2 gw lari
kesana dan ngambil lagi syal Persib yang sudah
diambil. Viking gw kawal trus dibantu seorang
anggota dari Tanjung Duren. Di depan, seorang
anggota Viking yang mengalami serangan jantung
dibawa naik taksi tuk pulang. Sisanya gw temenin
sampe Polda Metro Jaya. Kalo ga salah ada Viking
Depok yang namanya Rusdi. Sebetulnya menurut
gw serangan the Jak saat itu tidak separah ketika
kejadian di Bandung. Toh tidak ada satupun anak
Viking yang cedera. Cuma sayang ternyata di antara
mereka ada juga yang berasal dari Bandung dan
entah apa yang mereka ceritakan disana, Viking
langsung membalas ketika kita bertandang ke
Cimahi melawan Persikab Kabupaten Bandung.
The Jakmania awalnya bebas bernyanyi dan
memberikan dukungan ke Persija. Tapi Viking yang
awalnya berada di seberang tribun kita mulai
bergerak menghampiri tanpa ada satupun usaha
pencegahan dari Panpel. Ketika dekat mereka
langsung meneriakkan kata2 penuh kebencian
disertai lemparan benda2 keras dan botol ke arah
kita. Salah satunya mengenai Sdri Temi yang
langsung jatuh pingsan. Gw coba menelpon Sdr
Heru Joko Ketua Umum Viking tuk minta bantuan
menghalau anggotanya. Heru saat itu bilang kalo dia
masih di perjalanan tapi akan segera datang.
Belakangan gw dapat kabar dari seorang wartawan
kalo Heru ternyata sudah tiba sejak awal
pertandingan …..???!!! Ketika pertandingan usai,
Panpel meminta the Jakmania bertahan dulu di
tengah lapangan hingga suasana aman.
The Jakmania kemudian keluar stadion dengan
pengawalan ketat. Diluar kita diangkut dengan truk
polisi dan panser menuju jalan tol dimana bus2 kita
sudah menunggu. Sampai disana kita mendapati
bus kita dalam kondisi hancur berat. Salah seorang
anggota yang usianya mencapai 70 tahun lebih
ternyata sudah berada di dalam bis ketika
penyerangan berlangsung. Dia jadi saksi bagaimana
seluruh tas dan perbekalan diambil oleh Viking yang
tidak bertanggung jawab tersebut. Gw langsung
telpon lagi Heru Joko tuk protes keras kenapa dia
tidak berusaha meredam amarah anggotanya dan
kenapa dia berbohong mengatakan kalo dia belum
tiba di stadion. Tidak ada penjelasan apapun yang
memuaskan hati gw. Dan mulai saat itu gw pikir
sangat sulit tuk berharap hubungan membaik bila
pimpinan tidak berusaha tuk meredam api
permusuhan ini.
Sejak saat itulah api dendam dan permusuhan terus
berkobar di kedua belah pihak. Puncaknya di acara
Kuis Siapa Berani di Indosiar. Acara ini diprakarsai
oleh Sigit Nugroho wartawan Bola yang terpilih
menjadi Ketua Asosiasi Suporter Seluruh Indonesia.
Waktu itu Sigit sempat telpon gw dan minta supaya
the Jak yang dateng jangan banyak2 tuk
menghindari bentrokan. Gw tunjuk 20 orang peserta
dab 3 orang cadangan sesuai permintaan Indosiar,
plus 1 orang lagi bagian dokumentasi. Mereka cuma
gw ijinin pake 3 buah mobil pribadi, karena kalo gw
nyewa bis nanti banyak yang ngikut. Gw sendiri ga
ikut acara itu karena harus kerja.
Sayang bentrokan ternyata ga bisa dihindari. Bukan
gw memihak tapi faktanya memang Viking yang
mulai. Mereka neriakin yel2 “Jakarta Banjir” yang
dibales juga oleh the Jak. Suasana memanas hingga
akhirnya terjadi benturan fisik. Ketika ditelpon gw
langsung menuju Indosiar pake taksi. Sampe disana
sebagian the Jakmania sudah diluar Indosiar, di
dalam gw liat 6 orang the Jak sedang berselisih
dengan Viking. Melihat hal yang tidak sebanding ini
gw langsung mendesak ke arah Viking tanpa gw tau
siapa yang gw serang itu. Sebelumnya gw
nyamperin dulu Aremania dan Pasopati yang hadir
disana. Yang gw heran kenapa Viking hadir disana
dalam jumlah yang cukup besar, 2 bis berisi 74
orang.
Letak Indosiar di Jakarta, jadi ga heran pelan2
berdatanganlah para suporter Persija kesana.
Suasana sudah tidak terkendali dan atas inisiatif
Polisi dan Indosiar, Viking langsung diungsikan
dengan menggunakan truk Polisi. Namun kejadian
ini ternyata dah menyebar luas kemana-mana
hingga akhirnya terjadilah penyerangan terhadap
rombongan Viking di tol Kebon Jeruk.
Setelah kejadian itu gw beberapa kali mendapat
panggilan dari pihak kepolisian. Saat itu gw
membantah kalo terjadi penyerangan yang memang
dikoordinir oleh the Jakmania. Juga gw bantah kalo
terjadi perampokan. Gw juga heran gimana Viking
menyatakan klo hadiah menang kuis dirampok the
Jak padahal hadiah itu kan belum diserahkan pihak
Indosiar. Hadiah untuk the Jak pun sampe sekarang
ga kita terima. Saat itulah nama the Jakmania
menjadi buruk. Di mata media the Jakmania tidak
menerima kalah sehingga menyerang. Opini sudah
terbentuk dan masyarakat di Bandung juga ikutan
menghujat, sementara di Jakarta menyayangkan.
Ya sudahlah. Biarin orang ngomong apa, tapi ga
menyurutkan kebanggaan gw terhadap Persija dan
the Jakmania apapun kondisinya. Paling tidak di
mata gw sekarang Viking cuma bisa bekoar nantang
tapi ketika kalah mereka malah ngadu ke polisi.
Sesuatu yang dimata gw sangat tidak suporter.
Semenjak terjadi permusuhan dengan the Jakmania,
apalagi setelah kejadian Indosiar, Viking
berkembang pesat menjadi suporter yang dominan
di Bandung. Mereka terus menebarkan kebencian ke
the Jak dengan mengeluarkan kaos2 dan lagu2 yang
bersifat menghujat the Jak. Reaksi anggota the
Jakmania juga heboh. Mereka rame2 bikin kaos
yang balas menghujat viking. Tapi semua ga ada
yang jadi karena gw melarang seorangpun tuk bikin
kaos yang bertuliskan viking/persib meski dalam
bentuk hujatanpun. Bagi gw tulisan yang pantas
berada di kaos suporter Persija hanyalah PERSIJA
dan THE JAKMANIA.
Cuma akhirnya gw nyerah juga, biar gimana gw ga
mungkin ngelawan arus trus. Ini terjadi ketika Ismed
Sofyan diserang sama Viking di Bandung ketika uji
lapangan. Kondisi kaya gini dah ga bisa gw terima.
Sejak itulah bertubi-tubi keluar desain2 dan yel-yel
serta lagu menghujat mereka. Cuma tetep ada
bedanya the Jak sama Viking. Kalo the Jak nyanyi
hujatan hanya saat pertandingan melawan Persib,
tapi klo Viking sepertinya hendak melakukan
propaganda kepada anggotanya dan masyarakat
bola. Mereka terus melakukan hujatan meski saat itu
Persib tanding melawan tim lain.
Sikap ini justru malah mengobarkan api kebencian
suporter Persija terhadap Viking. Sehingga the Jakers
banyak yang benci mereka bukan karena tau
kejadian awalnya, tapi karena mereka ga suka dikata-
katain terus. Belakangan Komisi Disiplin
mengeluarkan larangan akan hal-hal seperti ini.
Terlambat! Dan penerapannya juga ga konsisten,
masih banyak yang tetap melakukannya, bukan
hanya Viking atau the Jakmania tapi hampir di
semua stadion di Indonesia.
Sebetulnya ada juga pihak2 yang mengusahakan
perdamaian. Panpel Persib pernah berinisiatif
mempertemukan the Jakmania dan Viking di
Bandung. Gw sendiri hadir saat itu bersama 2 orang
lagi, Heru Joko hadir bersama 3 orang temannya,
Panpel Persib dan Manajer Persija saat itu Bpk IGK
Manila. Tapi pertemuan tersebut buntu karena tidak
ada niat dari Heru Joko tuk berdamai.
Perseteruan makin melebar. Semakin banyak Viking
yang masuk ke website the Jakmania dan
menebarkan virus kebencian … semakin banyak dan
besarlah kebencian the Jakers ke mereka. Bahkan
Panglima Viking Ayi Beutik sempat mengeluarkan
pernyataan tuk menjaga kelestarian permusuhan ini
seperti Barcelona dan Real Madrid.
Gw sih sebetulnya dah masa bodo dengan hal ini.
Konsentrasi gw sekarang kan di tim, dan the
Jakmania sudah punya pengurus yang baru. Tapi gw
juga ga bisa tinggal diam bila permusuhan ini
merembet ke tim masing2. Setelah beberapa kali
mendapat perlakuan buruk tiap bermain di
Bandung, akhirnya the Jak melakukan pembalasan
pada bis Persib di Lebak Bulus. Jujur, gw tidak setuju
dengan cara seperti ini, meski gw juga tidak
menyalahkan. Seminggu sebelumnya gw dah bilang
di forum the Jakmania di sekretariat Lebak Bulus,
kalo Heru Joko ketua Viking, ikut bantu
mengamankan bis Persija di Bandung. Ia bahkan
berada langsung dalam bis Persija. Tapi masa
disana memang sudah sulit terkendali bahkan oleh
ketuanya sekalipun. Apa boleh buat? The Jakmania
sudah melaksanakan pelampiasan dendamnya,
sayangnya dengan melakukan tindakan yang
sebelumnya mereka cela.
Sekarang permusuhan the Jakmania kontra Viking
menjadi warna tersendiri bagi sepakbola Indonesia.
Seorang sutradara tertarik menjadikan perseteruan
ini sebagai inspirasi dalam filmnya yang berjudul
ROMEO & JULIET. Lucunya di tengah perseteruan,
mereka justru kompak untuk menolak film ini
dengan alasannya masing2. Bedanya di Bandung ..
Ketua Viking dengan didukung anggotanya
membuktikan ucapannya dengan menggagalkan
pemutaran film ini. Sementara di Jakarta justru
sebaliknya, meski pimpinan menyatakan akan
menuntut tapi toh hampir semua bioskop2 di
jabodetabek dipenuhi oleh orang oren yang
memang sudah ga sabar menanti film ini diputar.
Nah, itulah kisah panjang tentang permusuhan 2
kelompok suporter besar di Indonesia, paling engga
dari kacamata gw. Tulisan ini dibuat atas permintaan
seorang bobotoh yang penasaran dengan sebab
musabab permusuhan tersebut. Gw juga ga suka
dengan orang yang berkomentar sinis baik terhadap
the Jakmania maupun Viking. Mereka itu tidak tau
apa2, bisanya cuma menghakimi aje. Ada hak apa
mereka menghujat? Liat dulu kisahnya baru mereka
akan berpikir dan bantu mencarikan solusi.
Klo lu tanya ke gw, masih ada ga kemungkinan
damai? Jawabanya ‘bomat” alias bodo amat.
Ngapain mikirin? Bagi gw damai tu bukan kata
benda, tapi kata kerja. Jadi ga usah banyak ngomong
deh, yang penting buktiin. Lebih baik mikirin
KOMITMEN masing2 aje, lebih cinta mana kita sama
PERSIJA atau sama PERMUSUHAN DENGAN VIKING?

*Note : Tulisan oleh Bung Ferry (Salah satu dari 40
pendiri The Jakmania, Mantan Ketua Umum The
Jakmania, tulisan bersumber dari Facebook Bung
Ferry per tanggal 1 Juli 2009)

Bintang Persija

Bintang Persija: Turnamen Rusak Kualitas Pemain Muda

Liputan6.com, Jakarta - Bintang Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu sepakat dengan keputusan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang ingin memboikot turnamen. Ramdani punya alasan tersendiri dengan hal itu.

APPI merasa turnamen tidak pantas digelar karena hanya melibatkan beberapa klub besar Liga Super Indonesia. Sementara klub-klub yang berkompetisi di Divisi Utama dan Liga Nusantara tidak diberi kesempatan.
Ramdani menilai, turnamen yang dikatakan sebagai napas sementara bagi pesepakbola di tengah konflik punya banyak kelemahan. Dia menyebut turnamen bisa merusak mental para pemain muda.

"Turnamen itu sebuah kerugian bagi pemain muda. Kalau turnamen terus, kualitas pemain muda pasti menurun," ucapnya.

"Pemain muda itu butuh lebih banyak waktu bermain. Kalau hanya bermain selama 15 menit dalam satu pertandingan, bagaimana mau berkembang. Sudah cukup turnamennya," tambah Ramdani.

Pria berusia 24 tahun tersebut mengatakan, risiko cedera yang diterima para pemain muda lebih besar ketimbang pendapatan yang mereka terima.

"Ada pemain yang tengah dalam proses pemulihan cedera dan dia dipaksakan bermain. Bukan tidak mungkin, performanya tidak maksimal. Bahkan bisa cedera lagi. Pendapatan yang didapat juga tak sebesar risikonya," tutup Ramdani.


Minggu, 13 Maret 2016

Pemain Persija Akui Fisiknya Meningkat Usai TC di Jogja

Senin, 14 Maret 2016 06:40 WIB

Pemain Persija Akui Fisiknya Meningkat Usai TC di Jogja
Tribunnews.com
Pandi Ahmad Lestaluhu (oranye) 
Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta sudah kembali ke Jakarta setelah menggelar pemusatan latihan selama satu pekan di Yogyakarta.
Pemusatan latihan yang memfokuskan untuk meningkatkan fisik pemain tersebut ternyata tidak sia-sia.
Hal itu diungkapkan langsung dari salah satu pemainnya Pandi Ahmad Lestaluhu kepada SuperBall.id, Minggu (13/3/2016).
Menurut Pandi, saat ini dia merasa kondisi fisiknya meningkat setelah satu pekan di Yogyakarta.
Padahal sebelumnya Pandi mengakui kalau saat pertama kali mengikuti latihan bersama Persija kondisi fisiknya masih kurang.
"Alhamdulillah setelah mengikuti pelatihan di Yogyakarta, saya merasa fisik saya meningkat dan tidak seperti biasa," kata Pandi Ahmad.
Pandi pun mengatakan tidak ada kendala selama mengikuti program latihan yang diajarkan oleh pelatih Persija, Paulo Camargo.
Dia merasa saat ini kondisi Persija sudah cukup baik dan tidak ada kekurangan dalam hal para pemainnya.
"Sepertinya tidak ada yang kurang untuk komposisi pemain," ucap Pandi.
Pada Senin (14/3/2016) Persija kembali menggelar latihan pada pagi hari di lapangan Villa 2000, Pamulang

Barito Putera Naksir Pemain Incaran Persija

By
Liputan6.com, Jakarta - Klub Barito Putera terang-terangan mengakui tengah mendekati calon pemain Persija Jakarta, Novri Setiawan. Meski dalam dua Minggu terakhir sang pemain sudah ikut berlatih dengan Persija, namun draft kontrak permanen yang disodorkan oleh manajemen belum juga dijawabnya.
Ketertarikan Barito diakui oleh Asisten Manajer Syarifudin Ardasa, Kamis (3/3) di Jakarta. Tim berjuluk Laskar Antasari ini memang sedang mempersiapkan diri jelang Indonesia Soccer Championship (ISC) yang akan digelar April mendatang.

"Jujur, kami mengincar Novri Setiawan dan sudah menghubungi pihak manajemen (Persija). Sebenarnya ingin diperpanjang, tapi draft kontrak masih ditahan dia," kata Syarifudin.

Status eks-pemain Persebaya Surabaya tersebut diterangkan Syarifudin sudah bebas transfer. Selain itu, Barito percaya diri dengan proses negosiasi saat ini karena belum pernah bermasalah dengan tuntutan gaji pemain.

Barito harus lebih serius untuk memboyong Novri karena sebentar lagi dia akan berangkat ke Yogyakarta bersama Macan Kemayoran. Persija dijadwalkan memindahkan pemusatan latihan di Jogja selama enam hari mulai Senin (7/3) pekan depan.

"Novri juga sudah bagus komunikasinya. Sejauh ini kami kan tidak ada masalah soal gaji dan sebagainya," Syarifudin mengakhiri.

Camargo Komentari Aksi Dua Pemain Asing Persija

By
Liputan6.com, Jakarta Persija Jakarta baru saja menang 3-0 atas Persatuan Sepak bola Angkatan Darat (PSAD) dalam laga ujicoba di Lapangan Villa2000, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (4/3) pagi tadi. Tiga gol tersebut dicetak oleh Ade Jantra, Pandi Lestaluhu, dan bek anyar Tales Dos Santos.
Pelatih Persija Paulo Camargo mengatakan hasil positif ini patut diapresiasi karena sebetulnya dia harus bermain tanpa dua striker yang cedera. Mereka adalah Rahmad Affandi dan Aldi Al Cahya.

"Saya tau kalau butuh waktu untuk membuat tim bagus. Tapi sejauh ini saya senang dengan penampilan para pemain," kata Camargo kepada wartawan, pada Jumat (4/3) pagi tadi.

Ade Jantra yang dipasang menjadi penyerang pada pagi tadi bisa mencetak gol pembuka di babak pertama. Menit ke-46 additional times, dia melakukan tandukkan usai memaksimalkan umpan Ismed.

Menurut Camargo, kemenangan memang jadi modal penting jelang turnamen Piala Bhayangkara yang digelar 17 Maret mendatang. Tapi kebugaran pemain merupakan faktor utama agar timnya bisa bermain lebih baik lagi.

Seperti yang diketahui, dua pemain asing yang tengah seleksi Macan Kemayoran baru diturunkan pada babak kedua, yakni Hilton Moreira dan Tales Dos Santos. Nama terakhir turut menyumbangkan gol lewat tandukan apda menit ke-94.

"Santos bermain lebih baik hari ini, tapi butuh terus berlatih karena sebelumnya dia kelelahan. Dia harus berlatih rutin untuk mengembalikan kondisinya," Camargo mengakhiri.

Piala Bhayangkara 2016: Persija Gelar 2 Uji Coba di Yogya

By
Liputan6.com, Yogyakarta - Persija Jakarta bakal memulai pemusatan latihan di Yogyakarta mulai hari ini. Macan Kemayoran melakukan persiapan untuk persiapan Piala Bhayangkara yang dimulai 17 Maret nanti di Bandung dan Gianyar, Bali.
Persija melakukan persiapan selama sepekan di Yogykarta. Menurut pelatih Persija, Paulo Camargo, Macan Kemayoran bakal gelar dua uji coba. Meski hingga saat ini belum tahu klub mana saja yang bakal dijajal Persija.

“Saya kira akan ada dua uji coba. Manajer sedang mengurusnya termasuk lawan lawannya yang pas untuk persija,” katanya usai latihan di Stadion Atletik dan Sepak Bola Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sleman, Senin (7/3/2016).

Selain untuk menambah solid skuat di TC Yogya, Persija juga berharap masih bisa menambah pemain. Saat ini, Persija memang tak melakukan seleksi terbuka. Namun pelatih asal Brasil ini tak menutup kemungkinan untuk merekrut pemain lokal yang bagus.

"Saya suka dengan pemain lokal. Seluruh klub diizinkan untuk pakai 4 pemain asing, tapi saya lebih baik pakai pemain lokal. Saya butuh 4 pemain lokal lagi," ucapnya.
Camargo mengaku saat ini ia hanya memiliki sekitar 21 pemain. Dimana dalam latihan pertama baru 19 pemain yang ikut. Dua pemain lainnya masih mengalami sakit dan baru bergabung pada hari ini.
Ia menjelaskan dalam skemanya Persija akan berkekuatan sekitar 27 sampai 28 pemain. Ia masih membutuhkan posisi striker, gelandang dan pemain bertahan dalam timnya.

"Defender. Striker dan mildferder. Dua masih sakit dia kena flu dan sakit. Saya ingin skuat ini ada 27-28 pemain. Sekarang sekitar 20 pemain. Kalo ada tambahan empat pemain asing maka empat atau tiga lagi adalah pemain lokal," ujarnya.

Rabu, 02 Maret 2016

Paulo Camargo: Pencetak Ricardo Kaka Siap Latih Persija

Paulo Camargo: Pencetak Ricardo Kaka Siap Latih Persija

By
Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta menunjuk Paulo Camargo sebagai pengganti Bambang Nurdiansyah. Dia dipersiapkan manajemen Macan Kemayoran untuk mengikuti Piala Bhayangkara dan Indonesia Super Competition (ISC) 2016.
NamaCamargo sebenarnya sudah tidak asing di telinga pecinta sepak bola Tanah Air. Dia pernah dua tahun berkiprah di pentas sepak bola Indonesia, (2011-2012). Ketika itu, dia membesutTangerangWolves danPersiboBojonegoro yang tampil di Liga Primer Indonesia (IPL).