Liputan6.com, Jakarta - Bintang Persija Jakarta,
Ramdani Lestaluhu sepakat dengan keputusan Asosiasi Pesepakbola
Profesional Indonesia (APPI) yang ingin memboikot turnamen. Ramdani
punya alasan tersendiri dengan hal itu.
APPI merasa turnamen
tidak pantas digelar karena hanya melibatkan beberapa klub besar Liga
Super Indonesia. Sementara klub-klub yang berkompetisi di Divisi Utama
dan Liga Nusantara tidak diberi kesempatan.
Ramdani menilai, turnamen yang dikatakan sebagai napas sementara bagi
pesepakbola di tengah konflik punya banyak kelemahan. Dia menyebut
turnamen bisa merusak mental para pemain muda.
"Turnamen itu sebuah kerugian bagi pemain muda. Kalau turnamen terus, kualitas pemain muda pasti menurun," ucapnya.
"Pemain
muda itu butuh lebih banyak waktu bermain. Kalau hanya bermain selama
15 menit dalam satu pertandingan, bagaimana mau berkembang. Sudah cukup
turnamennya," tambah Ramdani.
Pria berusia 24 tahun tersebut mengatakan, risiko cedera yang diterima para pemain muda lebih besar ketimbang pendapatan yang mereka terima.
"Ada
pemain yang tengah dalam proses pemulihan cedera dan dia dipaksakan
bermain. Bukan tidak mungkin, performanya tidak maksimal. Bahkan bisa
cedera lagi. Pendapatan yang didapat juga tak sebesar risikonya," tutup
Ramdani.
Pesepakbola
Persija, Ramdani Lestaluhu (kiri) menghalangi pergerakan rekan setimnya
saat latihan di Markas Yon Zikon 14, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Persija kembali berlatih untuk menghadapi turnamen Piala Presiden 2015.
(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar